Minggu, 29 April 2012

APA ITU SENSEI, SEMPAI dan KOHAI ?


Huruf Kanji Sensei
1.      Sensei
Dalam berlatih Karate, tidak ada yang lebih penting dari seorang Guru, yang sering disebut Sensei. Tersusun atas dua suku kata yaitu “SEN” yang berarti “Kepala” atau “Ketua”, dan “SEI  berarti hidup. Jika digabungkan keduanya, menjadi kata yang baru berarti “seseorang yang mengendalikanmu dalam hidup”. Sensei atau Guru, umumnya berusia lebih tua dan layak untuk dihormati. Di Jepang, Sensei atau Guru bukanlah sekedar sebagai “instruktur” yang hanya memberi perintah saja. Tetapi Sensei adalah tauladan dalam hidup yang mengajarkan kebaikan dan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari, serta mengayomi murid-muridnya. Sehingga para murid selayaknya mendengarkan ajaran kebaikannya.
Sensei merupakan orang yang melatih, menjaga dan mengayomi dalam latihan selama bertahun-tahun, yang memberikan ilmunya sepenuh hati dalam berlatih Karate. Sensei mengajarkan kebaikan setiap waktu terhadap murid-muridnya tanpa mengharapkan penghargaan sebagai balas jasa, hanya berharap ilmu yang diajarkan dapat diterapkan oleh muridnya dengan sebaik-baiknya.

2.       Sempai dan Kohai
Huruf Kanji Sempai
Sempai adalah senior atau orang yang belajar terlebih dahulu dalam Dojo, dan Sempai memiliki kemampuan atau ketrampilan lebih baik dari murid pemula. Sempai bertugas membantu Sensei dalam memberikan pengajaran dan latihan dalam Dojo. Umumnya Sempai juga berstatus sama sebagai murid dalam dojo. Anggota pemula (Kohai) berkewajiban untuk menghormati Sempai karena perannya yang membantu dalam latihan Karate. Hubungan antara Kohai dan Sempai itu sering disebut dengan “MIBUN”.

SALAM KARATE


PAKAIAN KARATE


Pakaian karate dalam istilah karate ( jepang ) disebut “DOGI”. Pakaian karate didesain seperti “kimono” (pakaian tradisional jepang). Terbuat dari bahan yang beragam yang memiliki kekuatan berbeda pula. Warna dasar pakaian resmi karate adalah putih. Terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu baju (Uwagi) dan celana (Zubon) yang dilekatkan pada pakaian karate sebuah ikat pinggang (Obi) yang memiliki warna berdasarkan tingkatan.

Arti Warna Sabuk Karate
Sabuk dalam Karate memiliki lebar 1.5 inci (atau kurang dari 4 cm) dan panjang sekitar 100 inci atau 2,56 meter.(All-Karate.com, 2006).
Arti dari warna sabuk Karate yang sebagaimana kita ketahui di mulai dari sabuk warna putih, kuning, hijau, biru, coklat dan hitam adalah pada dasarnya tentang kehidupan dan pengartiannya, serta menjadi wacana bagi para Karateka dalam mengetahui lebih dalam atas sabuk yang disandangnya. Tidak mudah memang untuk mencapai tahapan sabuk demi sabuk, harus melalui banyak ujian hingga mencapai sabuk tertinggi.
Dalam beladiri Karate warna sabuk ( obi ) dipergunakan untuk membedakan antara satu karateka dengan karateka lainnya. Dan arti dari warna sabuk Karate adalah :

Sabuk Putih
Melambangkan kemurnian dan kesucian. Kemurnian dan kesucian ini merupakan kondisi dasar dari pemula untuk menerima dan mengolah hasil latihan dari guru masing - masing. Artinya berkembang atau tidaknya karateka ini tergantung dari apa yang diberikan oleh senpai atau sensei mereka. Kemudian, setelah materi atau nilai Karate telah disampaikan sesuai dengan apa yang seharusnya, selanjutnya tanggung jawab ada pada masing - masing individu.

Sabuk Kuning
Melambangkan warna matahari yang diibaratkan bahwa karateka telah melihat “hari baru” dimana dia telah mampu memahami semangat Karate, berkembang dalam karakter kepribadiannya dan juga teknik yang telah dipelajari. Sabuk kuning juga merupakan tahapan terakhir dari seorang pemula “raw beginner” dan bisaanya sudah mulai belajar tahapan - tahapan gerakan kumite bahkan ada juga yang mulai turun di suatu turnamen. Ada sebagian perguruan yang menggunakan warna kuning dibagi menjadi dua tingkatan yaitu : kuning muda dan kuning tua / oranye.

Sabuk Hijau
Sabuk ini merepresentasikan warna rumput dan pepohonan. Pemegang sabuk hijau ini sudah harus mampu memahami dan menggali lebih dalam lagi segala sesuatu yang berkaitan dengan karate seiring dengan bertumbuhnya semangat dan teknik gerakan yang sudah dikuasainya. Sifat dari warna hijau ini adalah pertumbuhan dan harmoni. Dengan demikian seorang karateka sabuk hijau diharapkan dalam proses pertumbuhannya mulai bisa memberikan harmoni dan keseimbangan bagi lingkungan.

Sabuk Biru
Warna sabuk ini melambangkan samudera dan langit. Artinya karateka harus mempunyai semangat luas seperti angkasa dan sedalam samudera. Karateka harus sudah mampu memulai berani untuk menghadapi tantangan yang dihadapinya dengan semangat tinggi dan berfikir bahwa proses latihan adalah sesuatu yang menyenangkan dan bisa merasakan manfaat yang didapatkan. Karateka harus sudah bisa mengontrol emosi dan berdisiplin.

Sabuk Coklat
Warna sabuk ini dilambangkan dengan tanah. Sifat warna ini adalah stabilitas dan bobot. Artinya seorang karateka pemegang sabuk coklat mulai dari tingkatan kyu 2 sampai 1 harus bisa memberikan kestabilan sikap, kemampuan yang lebih dari pemegang sabuk di bawahnya, dan juga sikap melindungi bagi junior - juniornya. Selain itu, sikap yang harus dimiliki adalah sikap menjejak bumi (down to earth) dan rendah hati pada sesama.

Sabuk Hitam
Warna hitam sendiri melambangkan keteguhan dan sikap kepercayaan diri yang didasari pada nilai kebaikan universal. Warna sabuk ini menjadi idaman bagi setiap karateka untuk mendapatkannya. Namun, di balik semua prestise sabuk hitam terdapat tanggung jawab besar dari karateka. Pada tahap ini, pemegang sabuk hitam mulai dari Dan 1 sampai selanjutnya sebenarnya baru memasuki tahap untuk mendalami karate yang lebih mendalam. Teknik maupun penguasaan makna hakiki dari kebaikan nilai karate sudah harus menjadi bagian dari karateka.

Sebagian perguruan Karate di Indonesia, menggunakan sistem peringkat selain sabuk yakni kyu, ada beberapa perbedaan ketika sabuk biru ( kyu 4 ) mengikuti ujian kenaikan sabuk coklat. Ada yang turun kyu dari kyu 4 menjadi kyu 3,5. Di perguruan lain ada yang langsung dari kyu 4 menjadi kyu 3. Dengan demikian, bagi sebagian perguruan Karate di Indonesia ada yang menerapkan ujian kenaikan sabuk coklat sebanyak 4 kali ( 2 tahun atau 4 semester ) sampai mendapat kyu 1.
Namun bagi sebagian yang lain, bisa hanya sampai 1,5 tahun atau 3 semester. Maka warna sabuk dalam Karate selain sebagai pembeda antara karateka yang baru belajar / pemula dengan yang sudah lama menekuni Karate, sabuk dipergunakan lebih luas dari itu yakni sebagai proses pendorong bagi karateka untuk terus giat belajar dan berlatih. Selain itu juga, bagaimana perbedaan sabuk ini justru menjadi dorongan bagi semua karateka untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

Hierarki Karate merupakan tingkatan pada organisasi karate yang ditandai oleh tingkatan sabuk dengan sebutan masing-masing yaitu :
 
Warna Sabuk
Kyu
Sebutan
(Jepang)
Sebutan (Indonesia)
Putih
10
Kohai
Pemula
Kuning
9-8
Kohai
Pemula
Oranye
7
Kohai
Pemula
Hijau
6
Kohai
Pemula
Biru
5-4
Kohai
Pemula
Coklat
3-1
Sempai
Senior / Asisten Pelatih
Hitam
Dan 1 s/d Dan 3
Sempai
Senior / Pelatih biasa
Dan 4 s/d Dan 5
Sensei
Guru / Pelatih Kepala
Dan 6 s/d Dan 8
Renshi / Dai Sensei / Kyoshi
Guru Ahli / Utama
Dan 9 s/d Dan 10
Shihan / Hanshi
Guru Besar / Mahaguru

Rabu, 18 April 2012

VIDEO KATA SHOTOKAN

         Belajar Kata dalam Karate, selain memerlukan bimbingan pelatih atau guru, bisa juga menggunakan media gambar atau video. Gambar ataupun video dianggap dapat membantu untuk mengingat pelajaran Kata yang pernah diajarkan.
         Berikut link video via ziddu yang berisi Kata aliran Shotokan yang diperagakan oleh Shihan Hirokazu Kanazawa DAN 10 dari Shotokan Karate-Do International Federation (SKIF). Kumpulan video Kata Shotokan ini hasil download dari youtube yang diubah ke dalam format 3gp dengan tujuan supaya dengan mudah untuk di download teman-teman yang membutuhkan, selain itu juga agar dapat diputar pada handphone yang mendukung format 3gp. Semoga dapat bermanfaat bagi Karateka yang memiliki minat untuk berlatih Karate.

Kata Pinan/Heian :

Kata Lanjutan :

Terdapat keterangan lain dari wikipedia.org yang menyebutkan bahwa selain kata di atas, terdapat Taikyoku sebagai Kata Shotokan paling dasar untuk pemula.
File videonya dapat diunduh di link berikut :
1. Taikyoku Shodan :
2. Taikyoku Nidan :
3. Taikyoku Sandan :
4. Taikyoku Yondan :
5. Taikyoku Godan :
6. Taikyoku Rokudan :

Senin, 16 April 2012

FALSAFAH KARATE


1. Rakka (Bunga yang berguguran) Ia adalah konsep bela diri atau pertahanan di dalam karate. Ia bermaksud setiap teknik pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap agar dengan menggunakan satu teknik pun sudah cukup untuk membela diri sehingga diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas pohon, maka semua bunga dari pohon tersebut akan jatuh berguguran. Contohnya jika ada orang menyerang dengan memukul muka, si pengamal karate boleh menggunakan teknik menangkis atas. Sekiranya tangkisan atas itu cukup kuat dan mantap, ia boleh mematahkan tangan yang memukul itu. Dengan itu tidak perlu lagi membuat serangan susulan pun sudah cukup untuk membela diri.

2. Mizu No Kokoro (Pikiran itu seperti air) konsep ini bermaksud bahwa untuk tujuan bela diri, pikiran perlulah dijaga dan dilatih agar selalu tenang. Apabila pikiran tenang, maka mudah untuk pengamal bela diri untuk mengelak atau menangkis serangan. Pikiran itu seumpama air di danau. Bila cahaya bulan memantul ke air, kita akan dapat melihat bayangan bulan dengan terang di danau yang tenang. Sekiranya dilemparkan batu kecil ke danau tersebut, bayangan bulan di danau itu akan kabur.

Karate sangat dipengaruhi oleh Filosofi yang harus di pahami dan di mengerti oleh para Sempai (pelatih/instruktur) maupun Kohai (siswanya). Agar mereka mencapai DO (jalan yang sebenarnya). Untuk mencapai DO maka para Karateka harus senantiasa memiliki REI (sikap saling menghormati) MEIKYO (berpikir positif), MUGA (berkosentrasi penuh) USHIN (melekat pada ajaran), SHUBAKU (senantiasa berhati lembut), TAI NO SEN (senantiasa memiliki inisiatif), dan KEIKO (rajin).
Apabila filosofi dipraktekkan maka akan lahir para Karateka yang disiplin, jujur, percaya diri, sehat dan kuat. Bagi para Karateka yang telah menjiwai latihan Karate secara sungguh-sungguh melalui latihan yang terus menerus dan teratur akan menemukan MYO (rahasia yang tersembunyi) berupa lahirnya intuisi, kekuatan fisik dan spiritual yang terkadang tidak dapat dicerna dengan akal sehat seperti mampu memecah benda-benda keras (SHIWARI), SINKANG (melompat tinggi) dan memiliki kekuatan super sebagaimana yang dialami para leluhur beladiri Karate. Benarlah apa yang diucapkan Gichin Funakoshi bahwa Tuhan telah menciptakan alam dan tubuh manusia dengan berbagai tujuan. Tetapi barang siapa yang menggunakan kepalan tangan tanpa tujuan yang mulia dan perhitungan yang matang maka ia akan kehilangan harga dirinya di hadapan Tuhan dan manusia.

Jumat, 13 April 2012

ALIRAN KARATE


Menurut Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama yaitu:
  1. Shotokan
  2. Goju-Ryu
  3. Shito-Ryu
  4. Wado-Ryu
Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut serta dalam pembentukan Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation dan World Karatedo Federation.
Adapun ciri khas dan latar belakang dari berbagai aliran Karate yang termasuk dalam "4 besar JKF" adalah sebagai berikut:
1. Shotokan
Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi, Kan dapat diartikan sebagai gedung/bangunan - sehingga shotokan dapat diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi. Gichin Funakoshi merupakan pelopor yang membawa ilmu karate dari Okinawa ke Jepang. Aliran Shotokan merupakan akumulasi dan standardisasi dari berbagai perguruan karate di Okinawa yang pernah dipelajari oleh Funakoshi. Berpegang pada konsep Ichigeki Hissatsu, yaitu satu gerakan dapat membunuh lawan. Shotokan menggunakan kuda-kuda yang rendah serta pukulan dan tangkisan yang keras. Gerakan Shotokan cenderung linear/frontal, sehingga praktisi Shotokan berani langsung beradu pukulan dan tangkisan dengan lawan.

2. Goju-ryu
Goju memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik keras dan teknik lembut, dan merupakan salah satu perguruan karate tradisional di Okinawa yang memiliki sejarah yang panjang. Dengan meningkatnya popularitas Karate di Jepang (setelah masuknya Shotokan ke Jepang), aliran Goju ini dibawa ke Jepang oleh Chojun Miyagi. Miyagi memperbarui banyak teknik-teknik aliran ini menjadi aliran Goju-ryu yang sekarang, sehingga banyak orang yang menganggap Chojun Miyagi sebagai pendiri Goju-ryu. Berpegang pada konsep bahwa "dalam pertarungan yang sesungguhnya, kita harus bisa menerima dan membalas pukulan". Sehinga Goju-ryu menekankan pada latihan SANCHIN atau pernapasan dasar, agar para praktisinya dapat memberikan pukulan yang dahsyat dan menerima pukulan dari lawan tanpa terluka. Goju-ryu menggunakan tangkisan yang bersifat circular serta senang melakukan pertarungan jarak rapat.

3. Shito-ryu
Aliran Shito-ryu terkenal dengan keahlian bermain KATA, terbukti dari banyaknya KATA yang diajarkan di aliran Shito-ryu, yaitu ada 30 sampai 40 KATA, lebih banyak dari aliran lain. Sebagai perbandingan, Shotokan memiliki 25, Wado memiliki 17, Goju memiliki 12 KATA. Dalam pertarungan, ahli Karate Shito-ryu dapat menyesuaikan diri dengan kondisi, mereka bisa bertarung seperti Shotokan secara frontal, maupun dengan jarak rapat seperti Goju.

4. Wado-ryu
Wado-ryu adalah aliran Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri Shindo Yoshin-ryu Jujutsu, sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik kuncian persendian dan lemparan. Sehingga Wado-ryu selain mengajarkan teknik Karate juga mengajarkan teknik kuncian persendian dan lemparan/bantingan Jujutsu. Di dalam pertarungan, ahli Wado-ryu menggunakan prinsip Jujutsu yaitu tidak mau mengadu tenaga secara frontal, lebih banyak menggunakan tangkisan yang bersifat mengalir (bukan tangkisan keras), dan terkadang menggunakan teknik Jujutsu seperti bantingan dan sapuan kaki untuk menjatuhkan lawan. Akan tetapi, dalam pertandingan FORKI dan JKF, para praktisi Wado-ryu juga mampu menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada dan bertanding tanpa menggunakan jurus-jurus Jujutsu tersebut. (www.wikipedia.org)

Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya diatas itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin Karate , Shorin-ryu Karate dan Uechi-ryu Karate tersebar luas ke berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur, walaupun tidak termasuk dalam "4 besar WKF". Sumber : www.wikipedia.org (Wikipedia berbahasa Indonesia)

Sedangkan aliran Karate lain yang besar walaupun tidak termasuk dalam "4 besar JKF" antara lain adalah:
1. Kyokushin
Kyokushin tidak termasuk dalam 4 besar Japan Karatedo Federation. Akan tetapi, aliran ini sangat terkenal baik didalam maupun diluar Jepang, serta turut berjasa mempopulerkan Karate di seluruh dunia, terutama pada tahun 1970an. Aliran ini didirikan oleh Sosai Masutatsu Oyama. Nama Kyokushin mempunyai arti kebenaran tertinggi. Aliran ini menganut sistem Budo Karate, dimana praktisi-praktisinya dituntut untuk berani melakukan full-contact kumite, yakni tanpa pelindung, untuk mendalami arti yang sebenarnya dari seni bela diri karate serta melatih jiwa/semangat keprajuritan (budo). Aliran ini juga menerapkan hyakunin kumite (kumite 100 orang) sebagai ujian tertinggi, dimana karateka diuji melakukan 100 kumite berturut-turut tanpa kalah. Sosai Oyama sendiri telah melakukan kumite 300 orang. Adalah umum bagi praktisi aliran ini untuk melakukan 5-10 kumite berturut-turut.

2. Shorin-ryu
Aliran ini adalah aliran Karate yang asli berasal dari Okinawa. Didirikan oleh Shoshin Nagamine yang didasarkan pada ajaran Yasutsune Anko Itosu, seorang guru Karate abad ke 19 yang juga adalah guru dari Gichin Funakoshi, pendiri Shotokan Karate. Dapat dimaklumi bahwa gerakan Shorin-ryu banyak persamaannya dengan Shotokan. Perbedaan yang mencolok adalah bahwa Shorin-ryu juga mengajarkan bermacam-macam senjata, seperti Nunchaku, Kama dan Rokushaku Bo.

3. Uechi-ryu
Aliran ini adalah aliran Karate yang paling banyak menerima pengaruh dari beladiri China, karena pencipta aliran ini, Kanbun Uechi, belajar beladiri langsung di provinsi Fujian di China. Oleh karena itu, gerakan dari aliran Uechi-ryu Karate sangat mirip dengan Kungfu aliran Fujian, terutama aliran Baihequan (Bangau Putih).

Ada banyak aliran Karate antara lain (termasuk 4 aliran tersebut di bawah ini) :


·   Budokai
·   Butokukan
·   Chito-Ryu
·   Cuong Nhu Karate
·   Doshinkan
·   Dotokushin Kai
·   Genwakai
·   Gohaku-Kai
·   Goju-Ryu (Goju-Kai)
·   Goju-Ryu (Kanzen)
·   Goju-Ryu (Okinawan)
·   Goju-Ryu (Meibukan)
·   Goju-Ryu
·   Goju-Ryu (Yamaguchi)
·   Gosoku-Ryu
·   Go Kan Ryu
·   In/Yo Ryu
·   Isshinryu
·   Isshin Shorinji Ryu
·   Jukido Jujitsu
·   Kenseido
·   Kobudo
·   Koei-Kan
·   Kokondo
·   Kosho-Ryu Kenpo
·   KoSutemi Seikan
·   Koyamakan
·   Kyokushin
·   Kyokushinkai
·   Kyu Shin Ryu
·   Niharate
·   Motobu-Ryu
·   Mugen-Ryu
·   Mushindo Kempo
·   Okinawan Kempo
·   Okinawa-Te
·   Oyama Karate
·   Ryokukai
·   Ryuken
·   Ryukyu Kempo
·   Sankukai-Kenshikan
·   Sanzyu-Ryu
·   Seibukan
·   Seido
·   Seidokan
·   Seikido
·   Seikukan
·   Seishin-Ryu
·   Shindo Jinen-Ryu

468x60 Ads